Cari Blog Ini

Laporan Akhir M3 : Adder Non Inverting Amplifier



1. Jurnal[Kembali]









2. Prinsip Kerja[Kembali]


 Rangkaian adder/penjumlah non-inverting memiliki penguatan tegangan yang tidak melibatkan nilai resistansi input yang digunakan. Oleh karena itu dalam rangkaian penjumlah non-inverting nilai resistor input (R1, R2) sebaiknya bernilai sama persis, hal ini bertujuan untuk mendapatkan kestabilan dan akurasi penjumlahan sinyal yang diberikan ke rangkaian. Pada rangkaian penjumlah non-inverting di atas sinyal input (V1, V2) diberikan ke jalur input melalui resitor input masing-masing (R1, R2). Besarnya penguatan tegangan (Av) pada rangkaian penguat penjumlah non-inverting diatas diatur oleh Resistor feedback (Rf) dan resistor inverting (Ri)


3. Video Percobaan[Kembali]


4. Analisa[Kembali]

  1.  Analisa prinsip kerja dari rangkaian adder non inverting amplifier berdasarkan nilai yang didapatkan dari percobaan 
jawab:Rangkaian penambah non-inverting memiliki penguatan tegangan yang tidak mencerminkan nilai resistor masukan yang digunakan.Oleh karena itu, pada rangkaian penambah non inverting, nilai resistansi masukan pada R1 dan R2 harus sama, hal ini supaya arus stabil  Pada rangkaian penambah non-inverting di atas, sinyal masukan pada V1 dan V2 dikirim ke jalur masukan masing-masing melalui resistor masukan  R1 dan R2. Besarnya penguatan tegangan (Av) pada rangkaian penguat  non inverting diatas diatur oleh resistor (Rf) dan resistor pembalik (Ri). Dengan penguatan (Av),  nilai tegangan total merupakan hasil rata-rata dari sinyal masukan, dan penguatan tegangan  dengan demikian, mendapatkan nilai yang berbeda.

2.Bagaimana perbandingan antara nilai perhitungan dengan pengukuran dan jika terjadi perbedaan berikan alasannya 

jawab: *Av = (Rf/Rin) + 1            Rf = 20kohm      Rin = 10kohm

               = (20/10) + 1
               = 3

        *Vo = Av ((V1 + V2)/2)

          1. V1 = -2V, V2 = 1V, R1 = 10k, R2 = 10k

    Vo1 = 3 ((-2 + 1)/2)

           = -1,5 V

2. V1 = -1V, V2 = 2V

    Vo2 = 3 ((-1 + 2)/2)

           = 1,5V

3. V1 = 1V, V2 = 3V

    Vo3 = 3 ((1 +2)/2)

           = 4,5V

4. V1 = 2V, V2 = 4V

    Vo4 = 3 ((2 + 4)/2)

           = 9V

terdapat perbedaan antara terukur dan percobaan ini disebabkan oleh pemutaran potensiometer yg kurang tepat,lebih atau kurang dalam pemutaran potensiometer nya 

5. Video Penjelasan[Kembali]



6. Download File[Kembali]


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Populer